Selasa, 26 November 2019

Published 09.11 by with 0 comment

Sebuah pertanyaan

Hai apa kabar?

Masih ingatkah apa yg kita lakukan beberapa hari kemarin.
Bercanda, bergurau, dan bercerita.
Melupakan suara bising dari hentakan suara spidol di papan tulis.
Kita selalu tertawa hal kecil yg nyatanya itu adalah canda receh.

Hai apa kabar?

Jangan lupakan itu semua. Tulislah itu semua di kanvas hati kecilmu.
Jangan biarkan itu hilang tanpa bekas bagai deruan angin yg sejuk namun berlalu begitu cepat.
Read More
      edit

Kamis, 07 November 2019

Published 01.38 by with 0 comment

Rasa tak punya nyawa

Hujan menyapaku dengan derasnya.
Membawaku kedalam kenangan lama.

Mengingatkanku kepada seorang putri cantik dalam kisah di semenanjung balkan.

Dia manis, baik, dan sedikit cerewet.
Dia pernah menjadi bagian di hidupku.
Mengajarkanku bagaimana cara memaknai hidup dengan indahnya rasa syukur.

Kini aku hanya bisa mengaguminya menandakan bahwa kisah ini sudah berakhir dengan cepatnya.

Mengagumi dengan hati di setiap jengkal indahnya, di setiap jengkal buruknya.

Kenapa aku begitu mengaguminya, bahkan aku sangat menyayanginya, ada rasa senang setiap kali melihatnya.

Aku berdoa pada Tuhan agar menjadikan ia jodohku.
Namun Tuhan membuat dia untuk mengagumi orang lain.

Ini arti perjuangan sesungguhnya.

Aku yakin kau tak peduli, tak apa.

Terimakasih untuk mengizinkan aku mengagumimu dalam waktu singkat saja.

Padahal aku ingin selamanya.
Read More
      edit

Kamis, 24 Oktober 2019

Published 12.50 by with 0 comment

Agustus Perpisahan

Semua orang pernah merasakan pahitnya sebuah masalah dalam kehidupan. Entah itu musibah, perpisahan, dan sebagainya.

Disaat semua orang dihadapkan dengan sebuah masalah pastinya orang itu perlu tempat untuk pulang dan berkeluh kesah tentang masalah yang dialaminya. Entah bagaimanapun orang itu adalah orang yang paling mereka sayangi.

Begitu pula aku, aku yang hidup mungkin bisa dikatakan sendirian. Keluarga, orang tua, kakak semua hanya orang hidup tanpa mau membantu sama sekali.

Tempat ku untuk pulang menceritakan itu semua mungkin dia (pasangan yang sangat aku sayangi).
Dia yang dulu selalu ada berada disisi terdepan disaat aku bercerita tentang masalah kehidupan ini.

Seiring berjalannya waktu dia mulai berubah. Dia yang dulu terdepan kini menjadi orang yang lupa disaat aku lagi menghadapi sebuah masalah.
Aku yang membutuhkan bantuan kini hanya dianggap tidak penting dan dianggap orang yang selalu memberi kesusahan dalam hidupnya.

Puncaknya disaat aku benar-benar membutuhkan dia, dia benar-benar melupakan ku dan aku hanya dianggap orang yang selalu membuat susah. Aku yang membutuhkan dukungan dari dia malah diberikan hal-hal kecil pertengkaran yang berujung bahwa dia ingin berpisah.

Apakah ini yang dinamakan cinta yang berjalan searah dengan tujuan yang sama tapi tidak saling mendukung disaat kita lagi ada masalah, meninggalkan disaat kita sangat membutuhkan dia. Dunia memam kejam sekejam itu memisahkan kita.

Dan sekarang aku sadar bahwa dunia tidak sepenuhnya kejam, dunia hanya ingin menunjukkan bahwa dia bukan orang yang tepat buat aku. Dunia memberi tahu bahwa disaat aku mempunyai masalah dia sibuk meninggalkan aku agar leluasa memupuk cinta dengan orang lain.

"Mungkin perpisahan adalah cara tuhan membongkar kerahasiaan yang selama ini tertutupi dengan indahnya"
Read More
      edit

Kamis, 10 Oktober 2019

Published 11.38 by with 1 comment

April bulan kemerdekaan

    Bulan itu kuliah sedang sangat berat-beratnya.
Tugas menumpuk siap memuntahkan isinya, ditambah dengan tugas praktek yang sangat menyita waktu untuk berlatih. Aku yang saat itu sedang kehilangan arah karena seseorang yang aku sukai dan sangat aku kagumi sedang menyukai orang lain yaitu teman ku sendiri. Aku yang kehilangan semangat karna semua usaha ku selama ini akan berakhir sia-sia.
Aku hanya bisa merelakan itu semua tanpa bisa berkata-kata. Bagi ku mencintai dia yang pantas adalah melepaskan dia dengan orang yang membuat bahagia dan melihat senyum bahagia adalah sebuah kecintaan bagi ku. Akhirnya aku harus rela melepaskan tanpa sedikitpun menyatakan. Keselahan terbesar memang, namun cara itu lah yang terbaik bagi dia dan hubungan pertemanan kita. Selang berapa lama setelah kejadian memahitkan itu, aku membuat seseorang jatuh nyaman terhadap ku, aku yang saat itu sedang terluka perlahan mulai melupa sejak kehadiran dirinya, sampai akhirnya dan tidak mau untuk terulang kedua kalinya aku mengungkapkan perasaan. Aku menyukai mu sebab karna mu luka mendalam perlahan tertutupi dengan kehadiran mu. Sungguh bulan penuh kemerdekaan bagi hati yang sedang terluka karna cobaan percintaan.



"Sebab mencinta paling pantas adalah dengan melepas"
Read More
      edit