Disaat semua orang dihadapkan dengan sebuah masalah pastinya orang itu perlu tempat untuk pulang dan berkeluh kesah tentang masalah yang dialaminya. Entah bagaimanapun orang itu adalah orang yang paling mereka sayangi.
Begitu pula aku, aku yang hidup mungkin bisa dikatakan sendirian. Keluarga, orang tua, kakak semua hanya orang hidup tanpa mau membantu sama sekali.
Tempat ku untuk pulang menceritakan itu semua mungkin dia (pasangan yang sangat aku sayangi).
Dia yang dulu selalu ada berada disisi terdepan disaat aku bercerita tentang masalah kehidupan ini.
Seiring berjalannya waktu dia mulai berubah. Dia yang dulu terdepan kini menjadi orang yang lupa disaat aku lagi menghadapi sebuah masalah.
Aku yang membutuhkan bantuan kini hanya dianggap tidak penting dan dianggap orang yang selalu memberi kesusahan dalam hidupnya.
Puncaknya disaat aku benar-benar membutuhkan dia, dia benar-benar melupakan ku dan aku hanya dianggap orang yang selalu membuat susah. Aku yang membutuhkan dukungan dari dia malah diberikan hal-hal kecil pertengkaran yang berujung bahwa dia ingin berpisah.
Apakah ini yang dinamakan cinta yang berjalan searah dengan tujuan yang sama tapi tidak saling mendukung disaat kita lagi ada masalah, meninggalkan disaat kita sangat membutuhkan dia. Dunia memam kejam sekejam itu memisahkan kita.
Dan sekarang aku sadar bahwa dunia tidak sepenuhnya kejam, dunia hanya ingin menunjukkan bahwa dia bukan orang yang tepat buat aku. Dunia memberi tahu bahwa disaat aku mempunyai masalah dia sibuk meninggalkan aku agar leluasa memupuk cinta dengan orang lain.
"Mungkin perpisahan adalah cara tuhan membongkar kerahasiaan yang selama ini tertutupi dengan indahnya"
0 komentar:
Posting Komentar